Meningkatnya aktivitas perekonomian baik disektor industri, pariwisata, perdagangan serta meningkatnya jumlah penduduk didaerah perkotaan & sentra-sentra industri mengakibatkan kebutuhan penyediaan air akan terus meniangkat baik secara kualitas maupun kuantitas.
Secara umum bahwa pemanfaatan sumber daya air digunakan untuk kebutuhan irigasi. Agar kebutuhan air secara menyeluruh dapat dipenuhi maka perlu adanya pengembangan dan pengelolaan sumber daya air secara terpadu, sehingga air dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien.
Pembangunan dibidang sumber daya air secara bertahap dan berkelanjutan termasuk perbaikan dan peningkatan sebagian besar jaringan irigasinya dari konstruksi sederhana seperti: kayu, batu, tanah menjadi bangunan air yang permanen.
Jenis - Jenis Semen Portland secara Umum
1.Ordinary Portland Cement Adalah semen Portland yang dipakai untuk semua macam konstruksi apabila tidak diperlukan sifat-sifat khusus seperti ketahanan terhadap silfat, panas, hidrasi. Semen portland ini yang biasa dipakai untuk umurn dan biasanya dikenal dengan nama semen saja karena pembuatannya massal.
2.Moderate Sulphate Resistance Adalah semen portland yang dipakai untuk kebutuhan semua macam konstruksi apabila diisyaratkan mempunyai ketahanan terhadap sulfat pada tingkatan sedang yaitu dipakai dilokasi tanah yang mengandung air tanah 0,08% - 0,17% dan mengandung 125 ppm SO3 serta pH tidak kurang dari 6 dan sedang yaitu pada lokasi suhunya agak tinggi.
3.Hight Early Strength Cement Adalah semen portland yang digiling lebih halus dan mehgandung C38 lebih banyak dibandingkan Ordinary Portland Cement. Mempunyai sifat pengembangan kekuatan awal dan kekuatan pada umur panjang yang lebih linggi dibandingkan OPC. Semen ini dapat dipakai pada keadaan emergency dan musim dingin, disamping itu dapat juga digunakan untuk concrete product atau presstress concrete.
4.Low Heat of Hydration Cement Sifat- sifatnya ; Panas hidrasi yang rendah, oleh karenanya sesuai untuk masa concrete construction. Kekuatan tekan awalnya rendah tetapi kekuatan tekan pada umur panjang adalah sama dengan Ordinary Portland Cement. Shrinkage akibat pengeringan adalah rendah. Bersifat chemical, resistance terutarna terhadap sulfat.
5.High Sulfate Resistance Cement
Sifatnya mempunyai ketahanan terhadap sulfat yang tinggi. Semen ini dipakai untuk semua jenis konstruksi apabila kadar sulfat pada air tanah dan tanah 0,17%-1,67% dan 12 ppm – 1250 ppm dinyatakan sebagai SO3. Misalnya pada konstruksi untuk air buangan atau konstruksi di bawah air.
Sifatnya mempunyai ketahanan terhadap sulfat yang tinggi. Semen ini dipakai untuk semua jenis konstruksi apabila kadar sulfat pada air tanah dan tanah 0,17%-1,67% dan 12 ppm – 1250 ppm dinyatakan sebagai SO3. Misalnya pada konstruksi untuk air buangan atau konstruksi di bawah air.
6.Super High Early Strength Portland Cement Semen ini dipakai untuk kebutuhan – kebutuhuan konstruksi yang perlu cepat selesai atau pekerjaan grating karena mempunyai kekuatan tekan yang tinggi.
7.Calloid Cement Adalah semen yang pada pemakaiannya dipakai dalam bentuk Sturry semen (Calloid) yang dipoMPakan mengingat pengecoran harus dilakukan pada formasi yang dalam dan sempit.
8.Blended Cement Dalam rangka memproduksi sifat ordinary portland cement maka dikembangkan jenis Blended cement. Dalam pemasarannya dikenal dengan Fly Ash Cement, Pozoland Cement, Masnry Cement. Jenis-Jenis dalam Blanded Cement tergantung pada proses dan bahan yang digunakan dan berakibat pada keunggulan– keunggulan yang dimilikinya. Keunggulan ini diharapkan untuk memperbaiki :
- Kelecakan
- Plastisitas
- Kerapatan
- Panas hidrasi
- Ketahanan
Pembuatan Semen Portland
Pada pembuatan semen portland, batu kapur dan lempung atau batu karang, tanah liat kemudian digiling halus dan dicampur dengan air membentuk, slurry (bubur). Slurry ini kemudian dibakar dalam sebuah tanur sampai menjadi klinker pada suhu ± 1450oC.
Pada pembuatan semen portland, batu kapur dan lempung atau batu karang, tanah liat kemudian digiling halus dan dicampur dengan air membentuk, slurry (bubur). Slurry ini kemudian dibakar dalam sebuah tanur sampai menjadi klinker pada suhu ± 1450oC.
Klinker didinginkan dan kemudian digiling halus disertai penambahan 3-4% gips untuk memperlambat hidrasi komponen aluminat dari semen sehingga waktu pergeseran tidak berlangsung dengan cepat. Klinker, slury yang dibakar dalam suatu Rotary Klin yang hasilnya berupa batu keras. Komponen - komponen Semen Portland :
- Trikalsium Silikat(C3S)
- Dikalsium Silikat(C2S)
- Trikalsium Aluminat (C, A)
- Tetra Kalsium Alurnino Ferit (C4 AF)
- Kapur CaO (60 - 66) %
- Silika SiO2 (19 – 25) %
- Alumina Al2O3 (3 – 8)%
- Besi Fe2O3 (1 – 5)%
1. Pemeriksaan konsistensi normal.
2. Pemeriksaan waktu pengikatan awal dengan jarum picat
3. Pemeriksaan pengikatan semen dengan jarum Gillmore
4. Pemeriksaan pengikatan semu
5. Pemeriksaan kuat tekan mortar
6. Pemeriksaan pemuaian pasta semen dengan autoolave
7. Pemeriksaan kadar udara dalam mortar semen
8. Pemeriksaan kehalusan semen
9. Pemeriksaan jenis semen
Semen Bentuk Tinggi Sifat - sifat semen bentuk tinggi :
- Kekuatan awalnya tinggi
- Penggilingan lebih halus
- Bisa dipakai dalam waktu yang singkat
- Daya ikatnya lebih keras
Jenis-jenis semen yang lainnya :
a. Semen abu terbang
b. Semen abu besi
c. Semen kapur tinggi
d. Semen portland pozzolan
e. Semen tras kapur
Demikian Penjelasan Mengenai jenis semen portland secara umum Semoga bermamfaat untuk terimakasi atas kunjungan anda.
Perhatian!!! Komentar berupa Link Aktif Tidak Akan Di Publikasikan , Komentar Berlaku Untuk Saran dan Kritik Sebagai Kemajuan Situs. Silahkan Hub. Admin Untuk Beriklan