Berikut ini merupakan penjelasan tentang struktur jembatan yang dipelajari dalam dunia sipil , bagaimana kita mengetahui karakteristik suatu jembatan , saya akan mengumpulkan berbagai refrensi buku mengenai jembatan atau pun yang telah di pelajari sebelumnya.
Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan
komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia
dengan alam lingkungannya.
Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai
dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali
sampai pada konstruksi yang mutakhir.
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi
untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya
rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau,
saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak
sebidang dan lain-lain.
Jembatan adalah sebuah struktur yang sengaja dibangun untuk menyeberangi
jurang atau rintangan seperti sungai, lembah, rel kereta api maupun
jalan raya. Jembatan dibangun
agar para pejalan kaki, pengemudi kendaraan atau kereta api dapat
melintasi halangan-halangan tersebut. Namun ternyata ada banyak jenis
jembatan yang tentunya berbeda-beda baik dari segi struktur maupun
kekuatan sampai biaya pembangunannya. Berikut jenis-jenis struktur
jembatan yang berhasil dihimpun.
Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi,
bahan konstruksi dan tipe struktur sekarang ini telah mengalami
perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai
dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir.
Klasifikasi Jembatan terbagi 3 :
- Menurut Kegunaanya
- Menurut Jenis Materialnya
- Menurut sistem struktur
1. Menurut Kegunaanya
- Jembatan jalan raya (highway brigde)
- Jembatan pejalan kaki (foot path)
- Jembatan kereta api (railway brigde)
- Jembatan jalan air
- Jembatan jalan pipa
- Jembatan penyebrangan
2. Menurut Jenis Materialnya
- Jembatan jalan raya (highway brigde)
- Jembatan kayu
- Jembatan baja
- Jembatan beton bertulang dan pratekan
- Jembatan komposit
- Jembatan dengan tumpuan sederhana (simply supported bridge)
- Jembatan menerus (continuous bridge)
- Jembatan kantilever (cantilever bridge)
- Jembatan integral (integral bridge)
- Jembatan semi integral (semi integral bridge)
- Jembatan pelengkung tiga sendi (arches bridge)
- Jembatan rangka (trusses bridge)
- Jembatan gantung (suspension bridge)
- Jembatan kable (cabled-stayed bridge)
- Jembatan urung-urung (culverts bridge)
1. Superstrucutre ( Konsturksi Bagian Atas ), Struktur atas jembatan
merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat
sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan,
gaya rem, beban pejalan kaki.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi:
Jembatan Alang (Beam Bridge)
Jembatan alang adalah struktur jembatan yang sangat sederhana dimana jembatan hanya berupa balok horizontal yang disangga oleh tiang penopang pada kedua pangkalnya. Asal usul struktur jembatan alang berawal dari jembatan balok kayu sederhana yang di pakai untuk menyeberangi sungai. Di zaman modern, jembatan alang terbuat dari balok baja yang lebih kokoh. Panjang sebuah balok pada jembatan alang biasanya tidak melebihi 250 kaki (76 m).
- Trotoar
o Sandaran dan tiang sandaran,
o Peninggian trotoar (Kerb),
o Slab lantai trotoar. - Hand Rail
- Deck Slab
- Steel Girder
- Balok Gelagar
- Ikatan Pengaku (Ikatan angin, Ikatan rem, Ikatan tumbukan)
- Perletakan (Rod dan Sendi) *tdk semua jembatan memiliki Rol dan Sendi
- Pile Cap
- Abutment
- Pier ( Pilar )
- Wingwall
- Bored Pile Foundation ( Pondasi Tiang bor)
- Pondasi Tiang Pancang
Jembatan Alang (Beam Bridge)
Jembatan alang adalah struktur jembatan yang sangat sederhana dimana jembatan hanya berupa balok horizontal yang disangga oleh tiang penopang pada kedua pangkalnya. Asal usul struktur jembatan alang berawal dari jembatan balok kayu sederhana yang di pakai untuk menyeberangi sungai. Di zaman modern, jembatan alang terbuat dari balok baja yang lebih kokoh. Panjang sebuah balok pada jembatan alang biasanya tidak melebihi 250 kaki (76 m).
Jembatan Penyangga (Cantilever Bridge)
Berbeda dengan jembatan alang, struktur jembatan penyangga berupa balok horizontal yang disangga oleh tiang penopang hanya pada salah satu pangkalnya. Pembangunan jembatan penyangga membutuhkan lebih banyak bahan dibanding jembatan alang. Jembatan penyangga biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pembuatan jembatan apabila keadaan tidak memungkinkan untuk menahan beban jembatan dari bawah sewaktu proses pembuatan.
Jembatan jenis ini agak keras dan tidak mudah bergoyang, oleh
karena itu struktur jembatan penyangga biasanya digunakan untuk memuat
jembatan rel kereta api. Jembatan penyangga terbesar di dunia saat ini
adalah jembatan penyangga Quebec Bridge di Quebec, Kanada. Jembatan ini memiliki panjang 549 meter (1.801 kaki).
Jembatan Lengkung (Arch Bridge)
Jembatan lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap ujungnya. Jembatan lengkung yang paling awal diketahui dibangun oleh masyarakat Yunani, contohnya adalah Jembatan Arkadiko. Beban dari jembatan akan mendorong dinding tumpuan pada kedua sisinya.
Jembatan Lengkung (Arch Bridge)
Jembatan lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap ujungnya. Jembatan lengkung yang paling awal diketahui dibangun oleh masyarakat Yunani, contohnya adalah Jembatan Arkadiko. Beban dari jembatan akan mendorong dinding tumpuan pada kedua sisinya.
Dubai, Uni Emirat Arab saat ini sedang membangun Sheikh
Rashid bin Saeed Crossing. Jembatan ini dijadwalkan akan selesai pada
tahun 2012. Jika proses pembangunan telah selesai, jembatan ini akan
menjadi jembatan lengkung terpanjang di dunia.
Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
Dahulu, jembatan gantung yang paling awal digantungkan dengan menggunakan tali atau dengan potongan bambu. Jembatan gantung modern digantungkan dengan menggunakan kabel baja. Pada jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan untuk menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan).
Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
Dahulu, jembatan gantung yang paling awal digantungkan dengan menggunakan tali atau dengan potongan bambu. Jembatan gantung modern digantungkan dengan menggunakan kabel baja. Pada jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan untuk menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan).
Caisson atau cofferdam akan ditanamkan jauh ke dalam lantai danau atau
sungai. Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan
Akashi Kaikyo di Jepang. Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki
(3.909 m) .
Jembatan Kabel-Penahan (Cable-Stayed Bridge)
Seperti jembatan gantung, jembatan kabel-penahan ditahan dengan menggunakan kabel. Namun, yang membedakan jembatan kabel-penahan dengan jembatan gantung adalah bahwa pada sebuah jembatan kabel-penahan jumlah kabel yang dibutuhkan lebih sedikit dan menara jembatan menahan kabel yang lebih pendek.
Jembatan Kabel-Penahan (Cable-Stayed Bridge)
Seperti jembatan gantung, jembatan kabel-penahan ditahan dengan menggunakan kabel. Namun, yang membedakan jembatan kabel-penahan dengan jembatan gantung adalah bahwa pada sebuah jembatan kabel-penahan jumlah kabel yang dibutuhkan lebih sedikit dan menara jembatan menahan kabel yang lebih pendek.
Jembatan kabel-penahan yang pertama dirancang pada
tahun 1784 oleh CT Loescher. Jembatan kabel-penahan terpanjang di dunia
saat ini adalah Jembatan Sutong yang melintas di atas Sungai Yangtze di
China.
Jembatan Kerangka (Truss Bridge)
Jembatan kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan modern. Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan tersebut.
Jembatan Kerangka (Truss Bridge)
Jembatan kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan modern. Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan tersebut.
Kelebihan sebuah jembatan kerangka
dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya adalah biaya pembuatannya
yang lebih ekonomis karena penggunaan bahan yang lebih efisien. Selain
itu, jembatan kerangka dapat menahan beban yang lebih berat untuk jarak
yang lebih jauh dengan menggunakan elemen yang lebih pendek daripada
jambatan alang.
Demikian penjelasan mengenai pengertian dan jenis struktur jembatan semoga bermanfaat terima kasih atas kunjungannya.
6 comments
Terimakasih Infonya, sangat bermanfaat
TN 26
sama2 gan,, terima kasih telah berkunjung ke situs ilmu teknik sipil indonesia
mau nanya nih klaw anak sipil yang baru lulus biasa kerjanya apa gan ??
Tergantung agan mau kerja dimana asal yang berhubungan dengan sipil,, yang penting cari pengalaman kerja dulu di bidang sipil gan, misalnya ngawas proyek, dan lain sebagainya
institusi mana yang bisa menguji kelayakan kekuatan tiang pancang tiang pole untuk tiang yang sudah dibangun selama lebih dari 5 tahun dan pernah tertabrak ponton sehingga layak untuk dilanjutkan untuk pembangunan selanjutnya (super struktur) ?
tolong dong admin agar lebih detail menjelaskan tentang jembatan kerangka.soalnya kami disuruh buat tugas mengenai jembata.kalo boleh yaaaaaa
Perhatian!!! Komentar berupa Link Aktif Tidak Akan Di Publikasikan , Komentar Berlaku Untuk Saran dan Kritik Sebagai Kemajuan Situs. Silahkan Hub. Admin Untuk Beriklan