Percobaan Sieve analisis. pada pada praktikum mekanika tanah teknik sipil. Apa tujuan percobaan analisa saringan? Tujuan analisa saringan merupakan untuk mengetahui ukuran butir dan susunan butiran tanah ( gradasi ) tertahan saringan no. 200. Pada praktikum mekanika tanah teknik sipil analisa saringan akan menentukan gradasi yang lebih halus pada tanah.
Ukuran butiran tanah ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar berada paling atas, dan makin ke bawah makin kecil. Jumlah tanah yang tertahan pada saringan tertentu disebut sebagai salah satu dari ukuran butir contoh tanah itu. Pada kenyataannya, pekerjaan hanya mengelompokkan sebagian dari tanah yang terlekat diantara dua ukuran.
Ukuran butiran tanah tergantung dari diameter partikel tanah yang membentuk masa tanah itu.
Peralatan Yang digunakan dalam percobaan analisa saringan
1. Mesin pengguncang saringan ( sieve shaker )
2. Saringan ( Sieve )
3. Timbangan ketelitian 0,01 gram
4. Talam
1. Mesin pengguncang saringan ( sieve shaker )
2. Saringan ( Sieve )
3. Timbangan ketelitian 0,01 gram
4. Talam
Karena pemeriksaan mikroskopis massa butiran tanah menunjukkan bahwa hanya sedikit, apabila memang ada partikel-partikel yang bundar dan karena itu mempunyai diameter, kita dapat menarik kesimpulan bahwa ini adalah deskripsi mengenai tanah yang agak longgar.
Ukuran-ukuran saringan berkisar dari lubang berdiameter 101,6 mm (No. 4) sampai 0,0037 mm (No. 400). Semua lubang berbentuk bujur sangkar, jadi apa yang disebut sebagai diameter partikel tanah sebenarnya hanyalah merupakan patokan akademis saja, sebab kemungkinan lolosnya suatu partikel pada suatu saringan yang berukuran tertentu akan tergantung pada ukuran dan osiensinya pada lubang saringan.
Ukuran saringan berhubungan dengan ukuran lubang dari 101,6 mm sampai sekecilnya 6,86 mm. Maka saringan disebut dengan nomor-nomor pemakaian saringan dengan praktis, karena sangat sukar untuk menyaring tanah melalui lubang-lubang itu.
Lubang saringan ini cukup halus sehingga air mulai tertahan apalagi tanah. Untuk memperkirakan diameter partikel yang lebih kecil dari 0,01 mm suatu analisa yang berdasarkan kecepatan jatuh bola melalui cairan kental (hukum stokes) digunakan. Salah satu metode yang memakai hukum stoke adalah penggunaan hidrometer untuk mengukur berat jenis campuran tanah dan air, ini disebut hydrometer.
Lubang saringan ini cukup halus sehingga air mulai tertahan apalagi tanah. Untuk memperkirakan diameter partikel yang lebih kecil dari 0,01 mm suatu analisa yang berdasarkan kecepatan jatuh bola melalui cairan kental (hukum stokes) digunakan. Salah satu metode yang memakai hukum stoke adalah penggunaan hidrometer untuk mengukur berat jenis campuran tanah dan air, ini disebut hydrometer.
- Analisis ukuran butiran berguna karena dapat membentuk spesifikasi sifat-sifat tanah seperti berikut : Apakah suatu tanah tertentu dapat dikeringkan dengan mudah.
- Apakah tanah tersebut cocok untuk dapat dipakai dalam proyek-proyek konstruksi seperti bendungan, tanggul, dan jalan.
- Kemungkinan penyerbukan akibat pembekuan (FROSTHEAVE).
- Diperkirakan tinggi kenaikan kapiler.
- Apakah tanah tersebut dapat dipakai sebagai campuran aspal atau beton.
- Desain filter untuk mencegah bahan-bahan berbutir halus “TERSEPIN ” (weshed out) dari massa tanah dan lubang.
Kurva Distribusi Ukuran Butiran
Hasil dari analisis ayakan umumnya digambarkan didalam kertas semi logaritma yang dikenal sebagai kurva distribusi ukuran butiran. Diameter partikel (butiran) digambarkan dalam skala logaritma dan persentase dari butiran yang lolos ayakan lekat.
Perlu diketahui bahwa analisis ayakan memberikan ukuran butiran secara langsung. Kurva distribusi ukuran butiran dapat digunakan untuk membandingkan beberapa jenis tanah yang berbeda-beda.
Selain itu ada tiga parameter besar yang dapat ditentukan yaitu:
a. Ukuran efektif
b. Koefisien keseragaman
c. Koefisien gradiasi
Grafik distribusi ukuran butiran dari tanah A adalah kombinasi dari hasil analisis ayakan yang diberika dalam tabel dan hasil analisis hydrometer untuk fraksi halusnya. Bilamana hasil dari analisis ayakan dan analisis hydrometer digabung diskontinitas (discontinity) umumnya timbul dalam rentang dimana kedua grafik saling bertumpangan. Hal ini disebabkan karena pada kenyataan butiran tanah pada umumnya bentuk yang tidak rata. Analisis ayakan memberikan diameter dari bulatan (sphere) yang mengendap pada kecepatan yang sama dengan butiran tanah.
Grafik distribusi ukuran butiran dari tanah A adalah kombinasi dari hasil analisis ayakan yang diberika dalam tabel dan hasil analisis hydrometer untuk fraksi halusnya. Bilamana hasil dari analisis ayakan dan analisis hydrometer digabung diskontinitas (discontinity) umumnya timbul dalam rentang dimana kedua grafik saling bertumpangan. Hal ini disebabkan karena pada kenyataan butiran tanah pada umumnya bentuk yang tidak rata. Analisis ayakan memberikan diameter dari bulatan (sphere) yang mengendap pada kecepatan yang sama dengan butiran tanah.