Penentuan “ design cbr” dari tanah yang dipadatkan :
Pada pembuatan jalan baru tanah harus dipadatkan sebaik-baiknya agar lebih kuat dan untuk menjamin kekuatannya yang cukup seragam. Apabila tanah asli setempat ternyata kurang baik maka tanah tersebut mungkin dapat diganti dengan tanah lain yang sifatnya lebih baik dari pada sifat aslinya.
Pemedatan tanah ini dilakukan dengan secara teratur yaitu kadar airnya harus dipertahaankan antara batas-batas tertentu dan kepadatan harus sedemikian sehingga berat isi keringnya tidak kurang dari batas tertentu.
Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboraturium, yakni percobaan pemadatan dan CBR kekuatan tanah dasar banyak tergantung pada kadar airnya. Makin tinggi kadar airnya makin kecil kekuatan nilai CBR.
Namun hal ini tidak berarti bahwa sebaiknya tanah dasar dipadatkan dengan kadar air rendah supaya mendapat nilai CBR yang tinggi akibat kadar air yang tidak tahan konstan pada kondisi tertentu. Setelah pembuatan jalan air masuk meresap kedalam tanah sehingga kekuatan tanah dan CBR nya turun sampai kadar air yang mencapai nilai konstan, hal ini disebut kadar air setimbang.
Untuk perencanaan jalan baru tebal perkerasan biasanya ditentukan dari nilai CBR dari tanah dasar dan dipadatkan. Niali CBR yang dipergunakan untuk perencanaaan disebut CBR desitgn dimana ditentukan dengan 2 faktor yaitu :
1.Kadar air tanah serta isi kering pada waktu pemadatan.
2.Percobaan pada kadar air yang dimungkinkan akan terjadi setelah perkerasan selesai dilakukan.
Bila usaha pemadatan persatuan volume tanah berubah , kurva pemadatan juga berubah, dari rumus diatas terlihat bahwa :
1.Energi pemadatan bertambah, harga berat volume kering maks maka hasil pemadatan akan berubah.
2.Energi pemadatan bertambah maka harga kadar air optimum berkurang.
Ternyata juga diatas berlaku untuk semua jenis tanah tetapi dicatat bahwa tingkat kepadatan suatu tanah tidak langsung sebanding dengan usaha pemadatan. Untuk dising ekonomis dilapangan suatu harga batas atas dari energi pemadatan haruslah ditentukan terlebih dahulu
1.Kadar air tanah serta isi kering pada waktu pemadatan.
2.Percobaan pada kadar air yang dimungkinkan akan terjadi setelah perkerasan selesai dilakukan.
Bila usaha pemadatan persatuan volume tanah berubah , kurva pemadatan juga berubah, dari rumus diatas terlihat bahwa :
1.Energi pemadatan bertambah, harga berat volume kering maks maka hasil pemadatan akan berubah.
2.Energi pemadatan bertambah maka harga kadar air optimum berkurang.
Ternyata juga diatas berlaku untuk semua jenis tanah tetapi dicatat bahwa tingkat kepadatan suatu tanah tidak langsung sebanding dengan usaha pemadatan. Untuk dising ekonomis dilapangan suatu harga batas atas dari energi pemadatan haruslah ditentukan terlebih dahulu